Basic Sales Merchandiser Product Availability and Visibility
Pertama, hal yang paling mendasar yang harus dipahami oleh sales merchandiser adalah Product Availability dan Visibility. Pengertian dari Availability Product adalah ketersediaan product dimana product tersebut yang sudah terdaftar pada suatu account/ outlet terdistribusi dari warehouse/ gudang/ DC ke setiap outlet yang tersedia. Ketersediaan product ini mempengaruhi potensi jual di area tersebut. Ketersediaan product dipengaruhi dari tingkat intensitas distribusi. Setiap wilayah memiliki tingkat intensitas distribusi yang berbeda, tergantung pada potensi jual product pada suatu area. Avaialbility product di masing-masing outlet diperhitungkan jumlah stock yang ada, dibandingkan dengan intensitas jadwal kirim, dan kemampuan jual outlet harus seimbang atau lebih, sehingga ketika distribusi berikutnya product masih mencukupi dan tidak terjadi kekosongan dengan estimasi stock product yang sesuai (tidak lebih/ tidak kurang).
Efek jika tidak memperhatikan availability product adalah loss sales, kerugian. Konsumen lebih memilih product kompetitor yang tersedia dari product yang kosong (product subtitusi), kecuali untuk product yang sudah miliki brand, fanastisme konsumen, dll. Availability Product adalah harga mutlak dalam bisnis penjualan. Selanjutnya pengertian dari Visibility Product yaitu terdisplay-nya product pada rak sesuai planogram dengan berbagai sarana-sarana promosi yang tersedia. Visibility product tidak kalah penting degan Availability product karena product yang sudah terdistribusi di outlet/ toko tidak terpajang/ terdisplay sebagai mana mestinya, sesuai dengan planogram, eye catching/ terlihat oleh mata.
Product yang terdisplay sesuai dengan category planogram, potensi keterlihatan oleh customer lebih besar daripada yang asal ditempatkan. Contoh : Salah satu product minuman segar/ beverage, ditempatkan pada bagian rak bumbu (beda category), menyebabkan customer kesulitan dalam mencari product tersebut. Kecenderungan customer pada outlet minimarket, supermarket, langsung mendatangi area dimana product yang mereka butuhkan. Selain standar pendisplay-an yang sesuai, sarana promosi yang menunjang juga mempengaruhi ketertarikan minat daya beli konsumen.
Sarana promosi Wobbler, Shelf Sticker, Shelf Talker, Branding Cashier Area, Pillar, Back Wall, dll akan membuat customer secara tidak sadar mengiat akan product tersebut dan akan membelinya.
Kesimpulannya, product wajib tersedia pada setiap outlet/ toko sesuai dengan kapasitas stock potensi jual area. Product yang sudah terdistribusi, terdisplay dengan rapi sesuai dengan planogram/ category product. Perlunya sarana promosi untuk lebih mengingatkan alam bawah sadar konsumen untuk membeli product/ dengan brand tersebut, secara jangka panjang berpengaruh pada brand awareness konsumen.
